Punggung - Puisi


Katamu,
Aku diciptakan dari tulang rusukmu
Dan kamu ditakdirkan menjadi tulang punggungku

Kita berbincang tentang masa depan tak berkesudahan
Ditemani segelas kopi, dan pelukan sesekali

Kau bilang “semua tidak akan mudah”
Tetapi aku sibuk berkhayal yang indah-indah
Pesta, tamu, dan biaya
Rumah, anak, dan semuanya

“Kehidupan setelah menikah tidak mudah”
Katamu sekali lagi
“Kamu akan lebih sering lelah, kamu akan lebih mudah marah”
Tambahmu

Lalu, dengan tegas kutanyakan padamu
“Jika mencintai penat adalah tugasku, lantas untuk apa punggungmu diciptakan?”




Tabalong, 3 Juni 2020.
(day #3 field break di site saja)

2 comments:

  1. Jadi kapan kalian memulai yang disebut lelah marah Itu bersama.


    Percayalah setelah Itu akan ada Indahnya Jannah.

    ReplyDelete

60 Hari Bercerita

5

  Drama perpisahan untuk kali pertama dalam keluarga rumah atap rumbia ini dimulai. Di bawah langit pagi nan cerah itu kesedihan ibunda Aco ...