Jumat, 31 Desember 2021

Mengikutimu - Mencari Yang Pertama

Akhirnya, moment manis yang ditunggu sebagian besar ABG datang di kehidupan Freya. Sweet seventeen, punya KTP, punya SIM, dihitung sebagai dewasa, dan hal-hal menyenangkan lainnya dibayangkan Freya dengan senyum-senyum sendirian di kamar. 
"Fre, makan." Dari luar kamar terdengar suara mama. 
"Iya." Dengan langkah cepat Freya menghampiri meja makan yang sudah siap dengan aneka menu itu.
"Wih, sambel pete. Tumben ma."
"Buat ABG." Mama senyum-senyum.
"Aku juga ABG ma." Vayana tak mau kalah.
"ABG tua ya kak." Freya melirik.
"Berani ya?" Kakaknya tak terima.
"Selamat ulang tahun nak." Mama mengeluarkan sebuah kue dari dalam kulkas.
"Nyanyiin dong ma." Minta Freya.
"Dikasih kue aja udah sukur." Vayana kesal.
"Ih sirik aja." 
"Happy bithday to you." Mama mengikuti kemauan anak bungsunya itu untuk bernyanyi. Meja makan terasa hangat sebelum mereka tiba pada topik sensitif.
"Vay, kapan pacarmu kesini?"
"Sudah putus ma."
"Lagi?" Vayana mengangguk.
"Kakak emang nggak serius ma." Freya nimbrung.
"Anak kecil diam." Mama melotot.
"Kenapa lagi sih Vay?"
"Biasa lah, nggak cocok."
"Masalahnya ada di kamu kan?"
"Mungkin."
"Makanya kamu berbenah lah, sampai kapan mau sendiri terus."
"Sampai ketemu yang cocok."
"Itu terus, sampai berbusa mama ngasih nasihat." Vayana nyengir, tak banyak yang menyadari bahwa hari itu keadaan hatinya sedang tidak baik, tetapi ia enggan bercerita kepada siapapun, takut malah dia kena semprot.
"Ma, berarti aku sudah boleh punya pacar kan?" Freya tiba-tiba membuka topik aneh.
"Siapa yang ngelarang?" Mama menyahut santai.
"Aku naksir kakak kelas ma, anak futsal, ganteng, juara pidato, ketua rohis, perfect." Dengan santai Freya menceritakan itu pada mamanya.
"Iya terserah kamu." Lagi-lagi mama menanggapinya dengan santai, atau lebih kepada tidak terlalu tertarik.
Dalam obrolan itu, Vayana justru sedikit risih mendengar adiknya yang tanpa tedeng aling-aling bisa cerita segamblang itu dengan ibunya, sementara dia selama ini hanya berani bercerita jika ditanya itupun ia jawab secukupnya, tak mungkin ia bisa cerita sesantai itu. Dan buat apa?
Vayana buru-buru menyelesaikan hidangan di depannya dan kembali ke kamar. Ditinggalkannya ibu dan adiknya yang masih asik membahas cerita-cerita asmara ala ABG yang menggelitik telinganya. 

**

Masih di meja makan, Freya asik membuka-buka profil seseorang. Menggunakan second account ABG itu melakukan rutinitasnya menguntit. Mulai dari mengecek feed, story, reels, IGTV, sampai ia menghitung jumlah following dan followers apakah ada yang berubah atau tidak, lalu ia dengan telaten membuka kolom komentar dan melihat siapa saja yang membubuhkan like pada setiap postingan, dari sana barulah satu demi satu profil ia buka berharap menemukan informasi tambahan tentang Rashif, gebetannya.
Misinya kali ini harus punya pacar, agar ia bisa membebaskan diri dari predikat jomblo dari lahir.

To be cont...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts