Namamu

Dari aku yang mampu melihat senyummu di punggungku.

Satu dua angin membawa namamu ke telingaku, terdengar namun tak membuatku bergetar, kamu muda itu yang kutahu.
Purnama ke 60 hadir sudah, namun namamu belumlah punah, satu dua angin masih belum bosan hadir, menyampaikan namamu lewat senyum dan salam-salam yang ditolak alam pikir.
Kini kuberanikan diri mengundang satu dua angin, kuizinkan mereka membawa namamu, kembali semua terasa biasa saja sampai. . .

No comments:

Post a Comment

60 Hari Bercerita

5

  Drama perpisahan untuk kali pertama dalam keluarga rumah atap rumbia ini dimulai. Di bawah langit pagi nan cerah itu kesedihan ibunda Aco ...