Kulangkahkan
kakiku menuju mimbar
Kudapati
tak seorangpun bisa kujegal
Mereka bak
pemenang yang sudah ditentukan
Aku hanya
mampu perlahan
Dalam doa
yang khidmat
Kuberanikan
diri penuh tekad
Aku pernah
berhasil, hari ini pun bisa
Kuulang-ulang
seperti mantra
Beberapa
detik sebelum kuucap kata pertama
Aku merasa
akan terbata-bata
Namun, yang
menjegalku ternyata hanya prasangka
Pemenang yang
ditentukan adalah aku orangnya
No comments:
Post a Comment